Dunia kembali diguncangkan dengan
berita kembalinya pertempuran antara Palestina dan Israel.Setelah berakhirnya
pada tahun 2009,kerusuhan itu kembali terjadi di tahun ini.Gejolak pertempuran
ini sangat mendunia.Konflik antara Israel dan Palestina tak akan pernah
berakhir.Di Al-Quran pun tercatat bahwa peperangan antara Palestine dan Israel
tak akan berhenti hingga kiamat nanti.Karena berita yang setiap hari nya
menayangkan berita tentang peperangan ini,makan saya akan merangkum tentang
asal-mula kejadian peperangan antara palestina dan israel.
Konflik Israel-Palestina
Konflik Israel-Palestina ini
bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa
Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki
satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan
yang sebaliknya. Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok
yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya,
sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi
dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini,
Jalur Gaza , Tepi Barat, dan Yerusalem Timur .
SEJARAH
Akhir abad ke-19 - 1920: Asal konflik
·
Tahun 1897, Kongres
Zionis Pertama diselenggarakan.
·
Deklarasi Balfour 1917.2
November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak
Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di
Palestina.
1920-1948: Mandat Britania atas Palestina
·
Teks 1922: Mandat
Palestina Liga Bangsa-bangsa
·
Mandat Britania atas
Palestina
·
Revolusi Arab
1936-1939.Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga
Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas.
Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam
pemerintahan Nazi
·
Rencana Pembagian
Wilayah oleh PBB 1947
·
Deklarasi Pembentukan
Negara Israel,14 Mei 1948. Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai
negara Yahudi. Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak,Libanon,
Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.
1948-1967
·
Perang Arab-Israel 1948
·
Persetujuan Gencatan
Senjata 1949.3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan
senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang
diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
·
Exodus bangsa Palestina
·
Perang Suez 1956
·
Perang Enam Hari 1967
·
Resolusi Khartoum
1967-1993
·
Perjanjian Nasional
Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
·
1970 War of Attrition
·
Perang Yom Kippur 1973
·
Kesepakatan Damai
Mesir-Israel di Camp David 1978
·
Perang Lebanon 1982
·
Intifada pertama (1987 -
1991)
·
Perang Teluk 1990/1
1993-2000: Proses perdamaian Oslo
·
Kesepakatan Damai Oslo
antara Palestina dan Israel 1993 .13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat
untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk
semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan
Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta
member Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bias
"memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara
Israel untuk eksis secara aman dan damai". 28 September 1995. Implementasi
Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
·
Kerusuhan terowongan
Al-AqsaSeptember 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka
terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru
membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa
hari dan menelan korban jiwa.
Intifada al-Aqsa (2000-sekarang)
·
Maret 2000, Kunjungan
pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan.
Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah
gelombang kedua pun dimulai.
·
Maret-April 2002 Israel
membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh
diri Palestina.
·
9 Januari 2005 Mahmud
Abbas, dari Fatah , terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia
menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
·
Juni 2005 Mahmud Abbas
dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena
khawatir Hamas akan menang.
·
Agustus 2005 Israel
hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
·
Januari 2006 Hamas
memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
·
Januari-Juli 2008
Ketegangan meningkat di Gaza . Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia
menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail
Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
·
November 2008 Hamas
batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo,
Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
·
Serangan Israel ke Gaza
dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang
dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari
warga sipil berjatuhan.
·
Mei 2010 Israel
mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
·
30 Mei 2010 Tentara
Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan
belasan ton bantuan untuk palestina
Situasi saat ini
Sejak Persetujuan Oslo , Pemerintah Israel
dan Otoritas Nasional Palestina secara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba
pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara
kedua pemerintah ini adalah:
·
Status dan masa depan
Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur yang mencakup wilayah-wilayah dari
Negara Palestina yang diusulkan.
·
Keamanan Israel.
·
Keamanan Palestina.
·
Hakikat masa depan
negara Palestina .
·
Nasib para pengungsi
Palestina.
·
Kebijakan-kebijakan
pemukiman pemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman itu.
·
Masalah pengungsi muncul
sebagai akibat dari perang Arab-Israel 1948.Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan
Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dari Perang Enam Hari pada 1967.
Selama ini telah terjadi konflik
yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik
gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua
belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang
berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau
penggunaan taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif, dll. Ada pula
orang- orang yang bersimpati dengan tujuan- tujuan dari pihak yang satu atau
yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul taktik-taktik yang
telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang
merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah
pihak. Dan menyebutkan "kedua belah" pihak itu sendiri adalah suatu
penyederhanaan: Al-Fatah dan Hamas saling berbeda pendapat tentang tujuan-
tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai
partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-
partai Yahudi Israel.
Korban
Korban sipil yang tewas akibat
konflik Israel-Palestina,data berasal dari kementrian Luar Negeri Israel tahun
1987 hingga 2010.(angka dalam tanda kurung merupakan korban yang berusia
dibawah 18 tahun)
Tahun
Palestina Israel
2011 118
(13) 11 (5)
2010 81 (9) 8 (0)
2009 1034 (314) 9
(1)
2008 887 (128) 35
(4)
2007 385 (52) 13
(0)
2006 665 (140) 23
(1)
2005 190 (49) 51
(6)
2004 832 (181) 108
(8)
2003 588 (119) 185
(21)
Kesimpulan
Mengingat pembatasan-pembatasan di atas,
setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak.
Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan
biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan militer
oleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer
dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata
Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan
oleh persetujuan Jenewa dan Piagam PBB Sebagian memperluas pandangan ini untuk
membenarkan serangan-serangan, yang seringkali dilakukan terhadap warga sipil,
di wilayah Israel itu sendiri.
Demikian pula,mereka yang bersimpati
dengan aksi militer israel dan langkah-langkah israel lainnya dalam menghadapi
bangsa Palestina cenderung memandabg tindakan-tindakan ini sebagai pembelaan
diri yang sah oleh bangsa israel dalam melawan kampanye terorisme yang
dilakukan oleh kelompok-kelompok Palestina seperti hamas,Jihad Islami,Al Fatah
dan lain-lainnya,dan didukung oleh negara-negara lainnya di wilayah itu dan
oleh kebanyakan bangsa Palestina,sekurang-kurangnya oleh warga Palestina yang
bukan merupakan warga negara Israel.Banyak yang cenderung percaya bahwa Israel
perlu menguasai sebagian atau seluruh wilayah ini demi keamanannya
sendiri.Pandangan-oandangan yang sangat bebeda mengenai keabsahan dari
tindakan-tindakan dari masing-masing pihak di dalam konflik ini telah menjadi
penghalang utama bagi pemecahannya.